FIRHAN FIRMANSYAH
11 November, 2022

Alat Musik Tradisional (Gamelan)
PENGERTIAN ALAT MUSIK GAMELAN
Gamelan adalah bentuk ansambel musik yang merujuk pada kesatuan intrumen alat musik yang dibunyikan secara bersama-sama. Kata gamelan berasal dari bahasa jawa gamel yang berarti menabuh atau memukul yang kemudian diikuti akhiran an sehingga bermakna kata benda. Pertunjukan gamelan banyak dijumpai pada tradisi di pulau Jawa, Bali, Madura, Lombok dengan berbagai jenis dan ukuran ensemble gamelannya.
Menurut kepercayaan orang Jawa, gamelan diciptakan pertama kali oleh dewa Sang Hyang Era Saka, Sang Penguasa tanah Jawa. Pertama kali alat musik gamelan diciptakan adalah gong yang digunakan untuk memanggil para dewa pada saat itu. Akhirnya terciptalah alat musik-alat musik lain dengan lengkap seperti gamelan yang kita kenal sampai saat ini. Saking populernya gamelan saat itu, alat musik ini berkembang pesat di zaman Majapahit bahkan sampai menyebar di luar Jawa seperti Bali dan Sunda. Alat musik gamelan setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda satu sama lain, misalnya dari warna suara yang diciptakan karena juga menggunakan tambahan alat musik yang berbeda. Misalnya gamelan sunda yang lebih mendayu karena dikombinasikan dengan alat musik tradisional sunda yakni seruling.
Fungsi gamelan biasa digunakan untuk mengiringi kesenian wayang kulit dan pertunjukan tari dalam sebuah acara tertentu. Perkembangan gamelan hingga saat ini sudah bisa menjadi pertunjukan alat musik tersendiri yang diminati banyak orang. Biasanya pertunjukan gamelan juga dilengkapi dengan sinden sebagai penyanyi. Grameds mungkin sudah tidak asing dengan pertunjukan gamelan di keraton-keraton atau acara pewayangan.
SEJARAH & ASAL ALAT MUSIK GAMELAN
Gamelan memiliki sejarah yang panjang dalam peradaban masyarakat Indonesia sejak masa kerajaan pada abad ke-8 sampai abad ke -11. Kemunculan gamelan berkembang dari kerajaan Hindu Budha di wilayah Sumatera, Bali, dan Jawa. Hal tersebut tampak pada monument candi Borobudur yang terdapat gambar relief ansambel gamelan di zaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-6 sampai 13 masehi.
Keluarga kerajaan dan bangsawan pada saat itu diharapkan mempelajari dan menguasai instrumen ini. Bahkan zaman dulu, seseorang yang bisa bermain gamelan dianggap memiliki sifat berani dan bijaksana. Gamelan pada era kerajaan Majapahit sangat berkembang pesat sampai ada jadwal pertunjukan gamelan di pengadilan.
Perkembangan gamelan kemudian berlanjut setelah masuknya islam ke nusantara yang menggunakan cara kesenian dalam menyebarkan agamanya. Sunan bonang adalah salah satu walisongo dan menjadi tokoh penyebar agama islam yang paling terkenal pada saat itu. Dalam menyebarkan agama islam, Sunan Bonang kemudian mengkombinasikan gamelan yang kental dengan budaya Hindu Budha sebagai media menyampaikan dakwah ajaran islam. Cara tersebut menjadi ciri khas Sunan Bonang dan memang bertujuan untuk menyesuaikan dengan kebudayaan masyarakat Jawa saat itu agar bisa lebih berterima dakwah-dakwahnya.
CONTOH ALAT MUSIK GAMELAN & CARA MEMAINKAN ALAT MUSIK GAMELAN
1. Kendhang
Kendhang atau gendang adalah salah satu instrumen gamelan Jawa yang dapat mengatur irama musik gamelan tersebut. Cara memainkan alat musik gendang adalah memukul dengan telapak tangan bagian pinggir kendhang yang terbuat dari kulit hewan. Kendhang memiliki berbagai macam jenis dan ukuran, yakni ketipung gamelan berukuran kecil dan kendang ciblon atau kebar gamelan yang berukuran sedang. Kendang Ketipung biasanya memiliki kendang pasangan, yakni kendang gedhe atau kendhang kalih.
2. Saron
Saron atau biasa dikenal juga dengan ricik adalah salah satu instrumen gamelan yang masuk dalam golongan balungan atau alat musik jenis bilahan (wilahan) dari logam. Saron memiliki 6 atau 7 (1 oktaf) bilahan logam yang ditumpangkan di atas bingkai kayu yang berfungsi sebagai resonator. Biasanya ada 4 saron dalam gamelan dengan jenis laras pelog dan slendro.
Cara memainkan alat musik saron adalah memukul bilahan logam menggunakan tabuhan tangan kanan dan menahan bilahan yang dipukul sebelumnya menggunakan tangan kiri agar menghilangkan suara dengungan yang tersisa. Cara ini biasa disebut dengan teknik memahat atau memencet.
3. Demung
Sama halnya dengan saron, demung juga masuk dalam golongan balungan dalam instrumen gamelan. Biasanya ada dua demung jenis pelog dan slendro dalam gamelan. Alat musik ini menghasilkan nada oktaf paling rendah dari golongan alat musik balungan lainnya meskipun ukuran fisiknya yang paling besar. Cara bermain demung serupa dengan saron hanya saja tabuh demung memiliki ukuran yang lebih besar dan berat daripada tabuh saron.
4. Bonang
Bonang adalah instrumen gamelan berbentuk ceret atau pot yang diletakan di atas string (tali) dalam bingkai kayu (rancak). Masing-masing pot kemudian memiliki poros cembung (pencon) di bagian atas sebagai pusat untuk dipukul. Bonang termasuk dalam keluar pencon yang merupakan alat musik dari logam dan berbentuk cekungan di bawahnya dengan poros cembung untuk dipukul. Bonang dalam set gamelan memiliki beberapa jenis, yaknii bonang penerus, barung, dan panembung. Cara bermain boning adalah memukul bagian cekungan atau penutupnya dengan tongkat pemukul khusus
5. KenongKenong juga masuk dalam keluarga pencon seperti boning dalam instrumen gamelan. Perbedaan Nya, kenong memiliki bentuk fisik lebih gemuk dari alat musik pencon lainnya. Kenong kemudian diletakan pada pangkon dari kayu yang beralas tali agar tidak menghambat getaran kenong saat ditabuh. Alat musik ini menghasilkan suara yang rendah namun tetap nyaring dengan timbre yang khas. Cara memainkan kenong serupa dengan memainkan bonang dengan memukul menggunakan tongkat khusus di bagian cekungan atau benjolan kenong.
6. Gong
Hampir serupa dengan bonang dan kenong, gong juga memiliki bentuk cembung di bagian atas dengan ukuran yang lebih besar dan posisinya digantung, tidak diletakan pada lapisan tertentu. Menyerupai bentuk piringan besar, gong terbuat dari leburan logam seperti perunggu dan tembaga untuk menghasilkan suara yang khas. Cara memainkan alat musik ini dipukul bagian kecembungannya menggunakan tongkat khusus.
7. Kempul
Kempul adalah instrumen gamelan yang ditabuh yang hampir serupa dengan gong tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil. Cara bermainnya pun sama dengan gong yakni dipukul dengan tongkat khusu. Meskipun kempul masuk dalam keluarga alat musik pencon, namun kempul bisa dimainkan dengan nada seperti musik balungan dan bisa juga mendahului nada balungan.
8. Gambang
Sekilas gambang mirip dengan saron dan demung, namun bilahan alat musik ini terbuat dari kayu atau bambu untuk menghasilkan suara yang khas dan unik. Ada 18 bilah nada pada gambang yang terletak di atas sebuah rak konektor berbentuk perahu. Bilah-bilah tersebut tersusun berurutan dari bentuk bilah terkecil sampai yang paling panjang. Cara memainkan alat musik gambang adalah memukul tiap bilangnya menggunakan pemukul khusus yang disebut tabuh. Hampir serupa dengan saron dan demung,kalian juga perlu memegang bilang setelah dipukul agar tidak meninggalkan suara.
9. Slenthem
Alat musik slenthem adalah salah satu intrumen gamelan yang masuk dalam keluarga balungan seperti saron dan demung. Alat musik ini menghasilkan dengungan nada yang rendah atau menggema mengikuti nada instrumen alat musik balungan yang lain. Dalam satu set gamelan biasanya ada slenthem versi slendro dengan rentang nada C, D, E, G, A, C, dan pelog dengan rentan nada C hingga B.
10. Gender
Gender adalah intrumen gamelan Jawa dan Bali dari bahan logam yang dipukul setiap bilahnya. Ada 10 sampai 14 bilah pada alat musik gender yang terbuat dari kuningan yang kemudian digantung pada berkas diatas resonator bamboo atau seng. Cara memainkan alat musik ini adalah memukul tiap bilahnya dengan alat pemukul khus yakni tabuh kayu (Bali) atau berlapis kain (Jawa). Dalam satu set gamelan lengkap, ada tiga jenis gender yang digunakan, yakni slendro, pelog pathet nem lan lima, dan pelog pathet barang.
11. Siter
Siter adalah salah satu instrumen gamelan yang memainkannya dengan cara dipetik seperti alat musik guzheng asal cina atau sitar asal India. Alat musik ini sudah jarang ditemukan atau digunakan dalam set-set gamelan saat ini. Alat musik ini biasa juga disebut gitar Jawa yang memiliki suara yang khas. Memiliki ukuran 20 x 50 cm, siter terbuat dari kayu jati dengan 13 sampai 14 senar.
Alat musik siter memiliki dua sisi dengan nada yang berbeda, yakni sisi pelog dan slendro. Siter dianggap sebagai alat musik yang mengadopsi alat musik India karena hampir sama dengan Sitar yang merupakan alat musik tradisional india.
12. Rebab
Rebab adalah instrumen gamelan yang penting untuk mengelaborasi dan menghiasi melodi dasar. Cara memainkannya tidak harus sesuai dengan skala instrumen alat musik lain, alias bisa dikreasikan secara bebas. ALat musik ini juga merupakan bagian dari ansambel yang dimainkan secara terbuka.
13. Suling
Suling adalah salah satu instrumen gamelan yang cara mainnya dengan ditiup dan terbuat dari bamboo. Suara yang lembut memberikan ciri khas pada pada kepaduan musik gamelan. Alat musik ini dianggap bersala dari Jawa barat atau Sunda.
14. Kemanak
Kemanak memiliki bentuk yang hampir sama seperti pisang atau sendok yang memiliki tangkai di bagian ujungnya. Badan alat musik kemanak berlubang memanjang yang biasanya terbuat dari logam besi atau perunggu. Kemanak menghasilkan suara yang pelan untuk dipadukan dengan lagu bertempo lambat.
Cara memainkan alat musik ini adalah dipukul dan dipadukan sesuai instrumen alat musik tradisional lainnya. Pemain kemanak akan memukul bagian samping dan sedikitmenggeseknya agar mengeluarkan suara. Jika bagian lubang badanya ditutup, maka kemanakah akan menghasilkan nada yang khas.
15. GendrumGendrum adalah instrumen gamelan yang masuk dalam alat musik hibrida seperti kendang dan drum yang merupakan rancangan siswo harsono tahun 1992. Alat musik ini biasanya ada di kesenian Gambang Semarang, Jaipongan, Campursari, atau dangdutan. Gendrum terdiri dari kendang jaipong, kendang batangan, ketipung atau panepak, ketipung besar, bongo, cowbells, drum bass, dan simbal seperti ride, cerash, splash, dan china.
Cara memainkan alat musik ini adalah memukulnya dengan telapak tangan yang dimainkan oleh seorang gendrum, bukan pemain perkusi. ALat musik ini bisa menghasilkan harmoni pada alat musik tradisional yang lain.